Senin, 07 April 2008

Puisi Untuk Saudaraku di NTT

PUISI UNTUK SAUDARAKU DI NTT
( Oleh : Maximus Masa )

Dengan dahi merah mengkilat
oleh pancaran rembulan
Adikku lelaki
nampak memikul beban berat

Tiba-tiba langkahku terhenti,
Ku mengulurkan tanganku
menggenggam tangannya
Lalu ku Tanya” Mau jadi apakah kau setelah dewasa”?
Aku mau menjadi manusia, jawabnya tegas.
Dalam nada polos dan tulus setulus hatinya

Perlahan ku lepaskan genggamanku
Nampak tatapan matanya penuh harap dalam kecemasan yang mengaluti jiwa
Kutunduk membisu seakan ingin bertanya pada bumi
Dan ketika kutatap lagi adikku
Ternyata wajahnya telah pucat
Karena busung lapar telah menempatkan jiwanya di ujung maut.
Adikku telah tiada…